Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA

 


KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA

Gambar 4.4. Pengelompokan penduduk

Perhatikan gambar di atas! Menurut Ananda kriteria apa yang digunakan untuk mengelompokkan penduduk sesuai gambar di atas? Pada gambar terlihat ada beberapa golongan atau kelompok penduduk yang terdiri dari berbagai macam golongan usia. Ada anak-anak, remaja, dewasa, orang tua baik laki-laki maupun perempuan. Pengelompokan atau penggolongan penduduk yang demikian adalah contoh dari komposisi penduduk. Kita bisa mengelompokkan penduduk sesuai kriteria lainnya, misalnya menurut agama, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan sebagainya. Itulah yang disebut komposisi penduduk. 

Jadi menurut Ananda apa yang dimaksud dengan komposisi penduduk? Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk menurut ciri-ciri tertentu. Marilah kita pelajari beberapa jenis komposisi penduduk!

1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 2015 jumlah penduduk Indonesia pada 2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa. Menurut jenis kelamin, jumlah tersebut terdiri atas 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta jiwa perempuan. Indonesia saat ini sedang menikmati masa bonus demografi yaitu suatu keadaan jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari usia tidak produktif, yakni lebih dari 68% dari total populasi. Adapun penduduk dengan kelompok umur adalah :

a. 0-14 tahun (usia anak-anak) mencapai 66,17 juta jiwa atau sekitar 24,8% dari total populasi;

b. 15-64 tahun (usia produktif) sebanyak 183,36 juta jiwa atau sebesar 68,7%;

c. lebih dari 65 tahun (usia sudah tidak produktif) berjumlah 17,37 juta jiwa atau sebesar 6,51% dari total populasi.

Grafik yang menggambarkan susunan penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin berbentuk piramida. Piramida penduduk bisa dikatakan sebagai dua buah diagram batang dimana satu sisi menunjukkan jumlah penduduk perempuan dan sisi lainnya adalah jumlah penduduk laki–laki, dimana kedua diagram tersebut berada pada interval usia penduduk lima tahunan. Di dalam piramida penduduk, penduduk perempuan berada di sisi sebelah kanan dan penduduk laki–laki berada di sisi sebelah kiri.

Macam-macam piramida penduduk:

1) Piramida Penduduk Muda (Expansive)

Sumber: https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/piramida-penduduk

Gambar 4.5. Piramida penduduk muda(expansive)


Bentuk diagram digambarkan mirip dengan bangun limas. Piramida ini dapat menjadi ciri bahwa sebagian besar penduduk berada pada kategori umur muda. Sederhananya jika di suatu wilayah mempunyai angka kematian lebih rendah dan angka kelahiran lebih tinggi, maka banyak penduduk yang berusia muda. Bentuk piramida ini bisa ditemukan di negara berkembang seperti Indonesia, Thailand, Malaysia dan lain-lain.

Ciri-ciri piramida penduduk muda atau expansive yaitu:

a) angka kelahiran sangat tinggi dibandingkan angka kematian;

b) jumlah penduduk usia muda (0 tahun-19 tahun) sangat besar dan usia tua sedikit jumlahnya;

c) pertumbuhan penduduk tinggi;

d) sebagian besar berada dikategori penduduk muda;

e) terdapat di negara-negara berkembang;

f) kelompok usia tua sedikit.


2) Piramida Penduduk Stasioner (Granat)

Sumber: https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/piramida-penduduk

Gambar 4.6. Piramida penduduk Stasioner (Granat)


Karena jumlah diagram batangnya hampir rata, sehingga bentuknya mendekati  bentuk granat. Tingkat kelahiran dan juga tingkat kematian berada pada kondisi seimbang atau tetap. Piramida penduduk stasioner dapat ditemukan di negara maju seperti Amerika, Inggris, Prancis dan negara maju lainnya. Ciri-ciri piramida penduduk stasioner yaitu:

a) tingkat kelahiran cukup rendah;

b) jumlah penduduk pada setiap kategori atau kelompok hampir sama;

c) tingkat kematian hampir rendah;

d) terjadi beberapa negara maju;

e) pertumbuhan penduduk sangat kecil atau lambat.

 

3) Piramida Penduduk Tua (Constructive)

Sumber: https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/piramida-penduduk

Gambar 4.7. Piramida penduduk Tua (Constructive)

Gambaran dari piramida ini yaitu grafik batang pada bagian tengah memiliki jumlah tertinggi. Piramida penduduk tua merupakan kebalikan dari piramida penduduk muda. Negara yang mengalami kondisi ini yaitu Jerman, Belgia dan Swedia. Ciri-ciri piramida penduduk tua yaitu:

a) jumlah penduduk kategori usia muda sangat kecil;

b) jumlah penduduk tertinggi berada pada usia dewasa;

c) pertumbuhan penduduk mengalami penurunan;

d) jumlah penduduk muda lebih kecil dari pada jumlah penduduk tua;

e) dari tahun ke tahun, jumlah penduduk berkurang.

 

Piramida untuk penduduk Indonesia tergambar sebagai berikut

Sumber: https://databoks.katadata.co.id/

Gambar 4.8. Grafik komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin tahun 2019

(hasil Supas 2015)

2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk berpengaruh terhadap kualitas atau kesejahteraan hidupnya. Mereka yang berpendidikan tinggi lebih berpeluang untuk memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang layak. Selain itu tingkat pendidikan penduduk yang dicapai oleh suatu negara akan memberikan gambaran tentang kualitas sumber daya manusia yang tinggal di negara tersebut. Negara-negara maju tingkat pendidikan penduduknya tinggi, sebaliknya negara-negara berkembang dan negara miskin tingkat pendidikan rendah.

Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan formal. Seperti, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi.  Berapa banyak jumlah penduduk Indonesia yang telah menamatkan setiap jenjang pendidikan tersebut, perhatikan tabel dan lakukan aktivitas berikut ini!

 

3. Komposisi Penduduk berdasarkan Bidang Usaha

Aktivitas perekonomian negara akan tergambar dari bidang usaha yang digeluti oleh penduduknya. Negara-negara miskin dan berkembang biasanya lebih banyak penduduknya yang bekerja dalam bidang usaha pertanian. Sebaliknya, penduduk negara maju lebih banyak yang bekerja dalam bidang perdagangan, jasa, dan industri.

Bidang usaha penduduk Indonesia dapat dikelompokkan berdasarkan lapangan pekerjaannya menjadi pertanian, industri, konstruksi, perdagangan, transportasi, keuangan, kemasyarakatan, dan lainnya. Gambaran tentang bidang usaha yang digeluti oleh penduduk dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3. Penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan

utama, 2004 dan 2012


4. Komposisi penduduk berdasarkan Wilayah Geografis Desa dan Kota

Secara geografis Ananda sudah mengetahui bahwa penduduk Indonesia tersebar tidak  merata. Mereka bertempat  tinggalnya di kota atau di desa. Bagaimana  perbandingan penduduk Indonesia menurut tempat tinggal ?  Worldometers mencatat pada 2019 jumlah penduduk perkotaan di Indonesia sebanyak 150,9 juta jiwa atau 55,8% dari total penduduk Indonesia yang sebesar 270,6 juta jiwa.

Worldometers.info juga memproyeksikan, selama lima tahun mendatang jumlah penduduk perkotaan di Indonesia semakin meningkat. Pada 2020, penduduk perkotaan diproyeksikan sebanyak 154,2 juta jiwa atau 56,4% dari total penduduk Indonesia yang sebesar 273,5 juta jiwa. (https://databoks.katadata.co.id/).

Perbandingan atau komposisi penduduk desa-kota di Indonesia menunjukkan jumlah penduduk perkotaan makin meningkat. Gejala ini menunjukkan bahwa banyak penduduk tertarik tinggal di kota atau karena banyak desa yang berubah menjadi kota (perubahan status desa secara administratif). Hal itulah yang disebut urbanisasi.

Apakah Ananda tinggal di kota atau di desa? Tentu diantara kalian ada yang tinggal di kota, dan sebagian ada yang tinggal di desa. Jika Ananda tinggal di desa apakah Ananda punya keinginan untuk pindah ke kota (berurbanisasi)? Kalau Ananda ingin, apa yang mendorong Ananda untuk pindah dari desa?  dan, menurut Ananda apa yang menarik di kota yang menyebabkan Ananda ingin pindah ke kota? Perhatikan Gambar 4.09 ini beberapa faktor yang mendorong penduduk untuk pindah dari desa. Coba jelaskan faktor-faktornya sesuai gambar!

Gambar 4.9. Faktor pendorong urbanisasi

Perhatikan Gambar 4.10, merupakan beberapa faktor yang menarik penduduk untuk pindah ke kota. Coba jelaskan faktor-faktor penarik sesuai gambar!

Gambar 4.10. Faktor penarik urbanisasi

Demikian materi tentang "Komposisi Penduduk Indonesia". Semoga bermanfaat.


Referensi :
MODUL PEMBELAJARAN SMP TERBUKA Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VII. Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.







Posting Komentar untuk "KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA"